Hadits riyawat : ibnu-majah dengan nomor hadits : 3164
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { إِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ } قَالَ كَانُوا يَقُولُونَ مَا ذُكِرَ عَلَيْهِ اسْمُ اللَّهِ فَلَا تَأْكُلُوا وَمَا لَمْ يُذْكَرْ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ فَكُلُوهُ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرْ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ }
Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :الشياطين
Arti kata a(l)sysyayâthînu ( الشياطين ) | syaitan-syaitan |
Jumlah pemakaian kata ٱلشَّيَٰطِينُ | 4 kali. Rinciannya ada disini |
Kata dasar dari kata الشَّيَٰطِينُ tersusun dari suku kata | ش-ي-ط-ن kata dasar ش-ي-ط-ن ini huruf hijaizah yang kedua yaitu ي yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya. Penggunaan kata dasar ش-ي-ط-ن ini pada AlQuran ada di sini |
Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata ش-ي-ط-ن pada AlQuran | 88 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 88 kali. Rinciannya ada disini Kata dasar ش-ي-ط-ن ini dalam AlQuran tidak dipakai untuk kata kerja |
Jumlah variasi pemakaian kata dasar ش-ي-ط-ن pada AlQuran | 13 macam. Rinciannya ada disini |
Makna dari kata dasar ش-ي-ط-ن Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata iblis, syaitan, orang malang, ijajil, orang yg penuh tipu dayanya, jin Tidak ada kata kerja yang berkaitan kata dasar ini |
Kajian kata الشَّيَٰطِينُ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 subyek : kata الشَّيَٰطِينُ ini berposisi sebagai subyek, ditandai dengan akhiran una 3 subyek : kata الشَّيَٰطِينُ ini berposisi sebagai subyek, yang ditandai dengan akhiran u atau un. 4 jamak tidak teratur : kata الشَّيَٰطِينُ ini merupakan bentuk jamak tidak teratur, yaitu jamak yang tidak ditandai dengan tanda-tanda jamak seperti ûna ( ونَ ), îna ( ينَ ), âti ( اتِ ) ,âtu ( اتُ ). dalam pemakaian jamak tidak teratur seperti ini mengunakan bentuk perempuan baik untuk kata kerjanya atau kata sifatnya. 5 kata yang memiliki makna sangat : kata الشَّيَٰطِينُ ini memiliki makna sangat atau maha dicirikan dengan adanya huruf kasrah panjang atau huruf dhomah panjang yang ada pada konsonan ke 2 (k2). kata ini jika diawali dengan kata sandang al ( اَل ) sering (dalam syaitan-syaitanan tidak selalu) digunakan untuk menerangkan sifat tuhan pencipta, pemelihara dan raja seluruh alam semesta. adapun jika tidak diawali dengan kata sandang al ( اَل ) maka hanya digunakan untuk menerangkan sifat dari yang ada di alam saja. 6 keterangan : kata الشَّيَٰطِينُ ini digunakan untuk menerangkan obyek sebelumnya yaitu تَتْلُوا۟ 7 kata benda atau menerangkan kata sifat : kata الشَّيَٰطِينُ ini memiliki konsonan k2 panjang yang dapat digunakan sebagai kata benda atau digunakan sebagai kata sifat. 8 Subyek didahului katakerja : kata الشَّيَٰطِينُ sebagai subyek mendahului katakerja yaitu تَتْلُوا۟ |