Hadits riyawat : nasai dengan nomor hadits : 1728
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلَّا فِي الِاسْتِسْقَاءِ قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لِثَابِتٍ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ أَنَسٍ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ سَمِعْتَهُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ
Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :لا
Arti kata lâ ( لا ) | tidak ada |
Jumlah pemakaian kata لَا | 618 kali. Rinciannya ada disini |
Kajian kata لَا ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kelompok harf : kata لَا ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan. kata لَا ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya. 2 kata depan bermakna bukan / tidak : kata لَا ini memiliki maka bukan atau tidak. hal ini ditandai dengan konsonan terakhirnya dari kata berikutnya yaitu رَيْبَ berharakat dhomah untuk bentuk tunggal dan berakhiran wau-nun untuk bentuk jamak. |