Hadits riyawat : AbuDaud dengan nomor hadits : 619
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ وَبَعْدَمَا يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ وَأَكْثَرُ مَا كَانَ يَقُولُ وَبَعْدَ مَا يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَلَا يَرْفَعُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ
Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :وأكثر
Arti kata waaktsara ( وأكثر ) | lebih banyak |
Jumlah pemakaian kata وَأَكْثَرَ | 1 kali. Rinciannya ada disini |
Kata dasar dari kata وَأَكْثَرَ tersusun dari suku kata | ك-ث-ر Penggunaan kata dasar ك-ث-ر ini pada AlQuran ada di sini |
Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata ك-ث-ر pada AlQuran | 167 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 160 kali. Rinciannya ada disini Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 7 kali. Rinciannya ada disini |
Jumlah variasi pemakaian kata dasar ك-ث-ر pada AlQuran | 34 macam. Rinciannya ada disini |
Makna dari kata dasar ك-ث-ر Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata berkembang biak, mengalikan, memperkalikan, memperbanyak, melipatgandakan, memperbanyakkan, berbiak, memperbesar, membiak, mengembangbiakkan, memperlipatgandakan, mempergandakan, memperlipatkan, memperlipat, memperpukulkan, memperpukul, memukulkan, memukul, membanyakkan |
Kajian kata وَأَكْثَرَ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 gender laki-laki : kata وَأَكْثَرَ ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki 3 obyek : kata وَأَكْثَرَ ini berposisi sebagai obyek dengan dicirikan dengan aya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna 4 kata dengan jumlah tunggal : untuk kata أَكْثَرَ ini digolongkan dalam bentuk kata tunggal yang memiliki jenis laki-laki. 5 imbuan : imbuan wa ( وَ ) yang ada pada kata ini dapat bermakna DAN, beserta, atau dapat pula bermakna demi. jika kata wa ( وَ ) ini diapit oleh dua buah kata benda, atau dua buah kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini bermakna DAN. adapun jika tidak diapit oleh dua buah kata benda,kata kerja atau frase maka imbuan wa ( وَ ) ini bermakna demi. 6 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata وَأَكْثَرَ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah a (fatchah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran a (fatchah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran fatchah. 7 kata perbandingan paling : kata وَأَكْثَرَ ini digunakan untuk menyatakan lebih banyak perbandingan dengan yang lainnya. adapun makna perbandingannya adalah memiliki makna paling atau ter. |