Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Fatimah binti Qais] berkata, "Aku telah menulis naskah dari mulutnya, ia (Fatimah) Berkata, "Aku menjadi isteri dari seorang laki-laki dari bani Mahzum, kemudian dia mentalakku, maka aku mengirim utusan kepada keluarganya untuk minta hak nafkah, namun mereka berkata, 'Kamu tidak lagi mendapatkan nafkah dari kami!" Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada kewajiban atas mereka untuk menafkahi kamu, dan rampungkanlah masa iddahmu di tempatnya Ummu Syarik, dan jangan lupa kabari aku." Kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya saudara laki-lakinya Ummu Syarik dari orang-orang Muhajirin sering mengunjunginya, maka pindahlah ke tempat Ibnu Ummi Maktum, karena dia adalah laki-laki buta, jika kamu melepas pakainmu maka dia tidak akan melihatnya." Fatimah berkata, "Tatkala aku sudah halal, maka Mu'awiyah dan Abu Jahm bin Hudzaifah melamarku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mu'awiyah adalah laki-laki miskin yang tidak punya harta benda, sedangkan Abu Jahm adalah laki-laki yang tidak menaruh tongkat dari bahunya (suka memukul), bagaimana jika kamu menikah dengan Usamah bin Zaid?" -Namun keluarga Fatimah tidak suka jika ia harus menikah dengan Usamah-. Maka Fatimah berkata, "Aku tidak akan menikah kecuali yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah rekomendasikan, ' maka Fatimah pun menikah dengannya." | ahmad:26068 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Yusuf Muhammad bin Ahmad Ar Raqqi]; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Thalhah bin Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq] dari [Muawiyah bin Jahimah As Sulami], ia berkata; "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan Akhirat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab; 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kembalilah dan berbaktilah kepadanya.' Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari sisi yang lain. Aku katakan' 'Wahai Rasulullah! Aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan akhirat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab; 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kembalilah dan berbaktilah kepadanya.' Kemudian aku mendatanginya dari sisi depan, aku katakan; 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan akhirat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab; 'Ya! Wahai Rasulullah! ' Rasulullah bersabda: 'Celakalah kau! Tetaplah berada pada kedua kakinya dan di situlah terdapat surga.' Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal] Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Thalhah bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakr bin Shiddiq] dari bapaknya, [Thalhah] dari [Mu'awiyah bin Jahimah As Sulami] bahwa Jahimah mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu ia menyebutkan Hadits yang serupa. Abu Abdilah Ibnu Majah berkata; 'Ini adalah Jahimah bin Abbas bin Mardas As-Sulami yang mencerca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat perang Hunain." | ibnu-majah:2771 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Ala`], telah menceritakan kepada kami [Al Muharibi] dari [Atha` bin Sa`ib] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Amru] berkata; "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku datang ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kehidupan akhirat. Dan sungguh aku telah datang sedangkan kedua orang tuaku menangis.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kembalilah kepada keduanya, buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau membuat keduanya menangis." | ibnu-majah:2772 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus al-Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Katsir] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] dia berkata, "Dalam sebuah peperangan kami pernah duduk-duduk mengitari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bersama kami ada Abu Bakar dan Umar. Lalu beliau beranjak pergi dari sekeliling kami dan terlambat untuk kembali sampai-sampai kami khawatir kalau beliau tertangkap oleh musuh atau tertimpa musibah. Kami semua sangat khawatir, dan orang yang paling mengkhawatirkan keadaan beliau adalah aku. Maka aku pun berdiri dan keluar untuk mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai pada sebuah kebun milik kaum anshar dari bani Najjar. Akupun mengitarinya dengan harapan akan mendapatkan sebuah pintu masuk, namun aku tidak mendapatkannya. Dan ternyata ada sebuah aliran sungai dari luar kebun yang masuk dari sebuah pojok kebun. Maka akupun berusaha masuk sebagaimana seekor musang berusaha masuk melalui sebuah lobang sempit. Dan aku pun menemukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berseru: 'Abu Hurairah! ' Akupun menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah."Ada apa?", tanya beliau. Aku menjawab, "Begini wahai Rasul, engkau tadi sedang bersama-sama dengan kami, lalu tiba-tiba engkau pergi meninggalkan kami dan lama tidak kembali hingga kami pun sangat khawatir akan keselamatanmu, terutama aku wahai Rasul. Maka akupun berusaha memasuki kebun ini dari sebuah lobang yang sangat sempit sebagaimana seekor musang, dan mereka (para sahabat yang lain) ada di belakangku. Sambil berkata beliau memberikan kedua sandalnya kepadaku: 'Wahai Abu Hurairah, bawalah kedua sandalku ini, dan siapapun yang kau temui di balik kebun ini ia bersaksi bahwa tidak tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan ia menancapkan keyakinan ini dalam hatinya, maka berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.' Dan kebetulan orang yang pertama kali bertemu denganku ialah Umar, maka iapun bertanya, 'Ada apa dengan kedua sandal itu wahai Abu Hurairah? ' Aku menjawab, 'Ini adalah kedua sandal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyuruhku untuk membawanya dan menyampaikan kabar gembira surga kepada orang yang pertama kali bertemu denganku sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan ia menyakininya dengan hatinya.' Maka Umar pun memukulku dengan tangannya tepat di tengah-tengah dadaku (ulu hati-pent) hingga aku jatuh duduk, lalu berkata, 'Kembalilah wahai Abu Hurairah! ' Maka akupun kembali menemui Rasulullah dengan wajah menahan tangis, dan ternyata Umar saat itu juga mengikutiku. Seketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Abu Hurairah? ' Aku menjawab, 'Aku telah bertemu dengan Umar, lalu aku kabarkan kepadanya mengenai apa yang telah engkau perintahkan kepadaku namun tiba-tiba ia memukulku dengan keras tepat di ulu hatiku hingga aku jatuh lunglai, setelah itu dia berkata, 'Kembalilah! ' Maka Rasul pun berkata: 'Wahai Umar, kenapa kamu berbuat demikian? ' Umar menjawab, 'Wahai Rasulullah, apa benar engkau telah mengutus Abu Hurairah dengan kedua sandalmu itu dan menyuruhnya memberi kabar gembira dengan surga bagi orang yang pertama kali ditemuinya sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dengan keyakinan yang mantap dalam hatinya? ' Beliau menjawab: 'Ya, benar.' Umar berkata, 'Sebaiknya engkau tidak berbuat demikian wahai Rasulullah, karena sesungguhnya aku sangat khawatir kalau-kalau manusia akan bergantung padanya, dan biarkanlah mereka melaksanakan amalan-amalan yang baik.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata (kepada Abu Hurairah-pent): 'Biarkanlah mereka (tidak mengetahui hadits ini) '." | muslim:46 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya], dia adalah Ibnu Abi Katsir, telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] bahwa [Fathimah binti Qais] saudara perempuan Ad Dhahak bin Qais, telah mengabarkan kepadanya; Bahwa Abu Hafsh bin Mughirah Al Mahzumi telah menceraikannya dengan talak tiga, kemudian dia pergi ke Yaman, lantas keluarga (Al Mahzumi) berkata kepada istrinya; Kamu tidak berhak lagi menerima nafkah darinya. Kemudian Khalid bin Walid bersama suatu rombongan mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; Sesungguhnya Abu Hafsh telah menceraikan istrinya dengan talak tiga, apakah istrinya masih berhak menerima nafkah darinya? Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Dia tidak berhak lagi menerima nafkah (dari mantan suaminya), suruhlah dia menunggu masa iddahnya." Lantas beliau mengutus seseorang untuk menemuinya yaitu agar tidak tergesa-gesa (sebelum beliau memutuskan perkaranya) dan menyuruhnya untuk tinggal di rumah Ummu Syarik, tidak lama setelah itu, beliau mengutus seseorang untuk menemuinya lagi bahwa Ummu Syarik sering kedatangan tamu dari orang-orang Muhajirin yang pertama, maka pindahlah ke rumah Ibnu Ummi Maktum yang telah buta matanya, sebab jika kamu menanggalkan kerudungmu, dia tidak akan melihatmu. Kemudian dia pindah ke rumah (Ibnu Ummi Maktum), setelah masa iddahnya habis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahkannya dengan Usamah bin Zaid bin Haritsah. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Isma'il yaitu Ibnu Ja'far] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Fathimah bnti Qais]. Dan diriwayatkan dari jalur lain; Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari [Fathimah binti Qais] dia berkata; Saya menulis hal itu dalam sebuah kitab, (Fathimah) berkata; Saya berada dalam tanggungan seorang laki-laki dari Bani Mahzum, lalu dia menceraikanku dengan talak tiga, kemudian saya mengutus seseorang untuk pergi kepada keluarganya untuk meminta nafkah bagiku. Kemudian mereka menceritakan hadits tersebut dengan makna hadits Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah, namun dalam hadits Muhammad bin 'Amru disebutkan; "Janganlah kamu mendahului kami (dalam memutuskan urusanmu)." | muslim:2712 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur]; Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] dari [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Na'im] -budak- Ummu Salamah menceritakan kepadannya, ['Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata; "Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata: Aku bai'at (berjanji setia) dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku mengingini pahala dari Allah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu; "Bahkan keduanya masih hidup." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah?" Jawabnya; "Ya!" Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya dengan sebaik-baiknya." | muslim:4624 |